Best Prctice

11 Des

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Nama : ADE SORAYA LENGGOGENI, S.Pd
No. UKG : 201698594880
Bidang Studi : PGSD
Kelas : 007

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SDS Al Huffazh Payakumbuh
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar (SD)
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV menggunakan model pembelajaran PBL
Penulis Ade Soraya Lenggogeni S.Pd
Tanggal 9 November 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah Kurangnya motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
Faktor Internal
⦁ Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran
⦁ Kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran
⦁ Peserta didik jarang bertanya dalam pembelajaran
⦁ Peserta didik kurang fokus dalam belajar, lebih sering bermain dan bercerita dengan teman.
Faktor Eksternal
⦁ Guru kurang maksimal dalam memahami karakteristik peserta didik
⦁ Guru kurnag maksimal dalam menggunakan media pembelajaran yang menarik.
⦁ Pemebelajaran di kelas berpusat pada guru
Peran dan tanggungjawab saya dalam praktik ini adalah:
⦁ mendesain pembelajaran yang inovatif, menyenangkan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan media pembelajaran yang tepat pula dengan mengintegrasikan TPACK dalam kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan bisa meningkatkan motivasi siswa.
⦁ Mempraktekan model pembelajaran inovatif terpilih yaitu model pembelajaran PBL dikelas yang saja ajar, dan membagikan praktik baik tersebut kepada guru-guru agar semua guru memiliki persepsi yang sama bahwa peserta didik harus aktif dalam pembelajaran dan bukan hanya mendengarkan guru yang ceramah.

Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Tantangan dalam pelaksanaan PPL Aksi yaitu
⦁ Membaca belum menjadi budaya disekolah. Siswa belum membaca bahan ajar yang sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya
⦁ Tidak terbiasanya siswa menggunakan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran
⦁ Kemampuan guru dalam mengatur waktu. (karna ada kendala teknis saat aksi ini,, yaitu laptop yang digunakan mati mendadak, sehingga harus ganti laptop terlebih dahulu)

Siapa saja yang terlibat?
Yang terlibat dalam praktek pembelajaran ini adalah:
Saya (penulis), Ade Soraya Lenggogeni sebagai guru kelas
⦁ Rinaldi S.Pd, M.Si, selaku Kepala SD AL Huffazh yang menjadi narasumber dalam kegiatan wawancara eksplorasi penyebab masalah dan eksplorasi penentu solusi.
⦁ Melonia Arizona S.Pd teman guru untuk membantu mengoperasikan perangkat perekaman.
⦁ Siswa kelas IVa SD Al Huffazh yang berjumlah 28 orang

Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi antara lain:
⦁ Merancang model pembelajaran inovatif. Strategi yang dilakukan guru dalam merancang model pembelajaran inovatif yaitu memahami karakteristik siswa dan karakteristik materi yang akan disampaikan kepada siswa.Sehingga terpilihlah model pembelajaran PBL untuk diterapkan pada aksi ini.
⦁ Memilih penggunaan media pembelajaran yang tepat dan menarik untuk siswa.
Strategi yang dilakukan guru dalam memilih media pembelajaran yang tepat dan menarik adalah dengan memilih media yang berbasis teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman yang dirasa tepat.
⦁ Mengajak siswa untuk mulai membiasakan membaca bahan ajar yang sudah dibagikan dengan memberikan reward kepada siswa yang telah membaca bahan ajar dan memotivasi siswa membaca mempelajari bahan ajar terlebih dulu untuk dapat menyelesaikan masalah yang akan dianalisa di LKPD.
⦁ Dengan membiasakan pembelajaran berkelompok, siswa terbiasa berdiskusi. Dalam kegiatan diskusi tersebut dibagikan LKPD agar siswa memahami langkah-langkah penyelesaian masalah untuk didiskusikan dengan teman-temannya

Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi yang saya lakukan adalah siswa lebih termotivasi dikarenakan pembelajaran lebih inovatif,hasilnya sangat efektif karena siswa merasa menemukan hal baru.
Respon yang saya terima dri lingkungan sekolah adalah beberapa rekan guru ingin mencoba melakuka model PBL setelah memperhatikan kondisi siswa yang lebih produktif.
Yang menjadi faktor keberhasilan adalah kesiapan dari guru yang semaksimal mungkin dan dukungan dari Kepala Sekolah, rekan guru,Dosen da Guru pamong, serta temanteman yang senantian memberikan masukan guna perbaikan strategi yang saya gunakan.
Jadi berdasarkan masalah yang saya temui untuk meningkatkan motivasi siswa,dengan menggunakan model PBL motivasi siswa meningkat dan berdampak baik terhadap keaktifan pembelajaran di kelas.
Dampak aksi
Dampak dari aksi yang telah dilakukan dirasa hasilnya efektif. Hal ini terlihat dari:
⦁ Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat membuat pemahaman siswa lebih baik dan siswa lebih termotivasi terhadap materi yang disampaikan.
⦁ .Siswa juga telihat bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena pada saat pembelajaran siswa dibagi menjadi beberapa kelompok serta perkelompok menjawab soal pada LKPD yang diberikan oleh guru. Siswa juga menjadi aktif bertanya dan berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Selain itu, siswa juga sudah mampu dan mulai terbiasa membuat kesimpulan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
⦁ Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan langkah-langkah tersebut respon dari siswa adalah sangat senang, dilihat dari jawaban refleksi siswa pada kegiatan penutup. Selain itu, respon dari lingkungan sekitar yaitu teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon positif.

Pembelajaran yang saya dapat dari keseluruhan proses yang telah dilakukan adalah sebagai seorang guru, kita wajib memfasilitasi siswa mendapatkan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi sesuai dengan karakteristik siswa baik segi kemampuan dasarnya dan lingkungan belajarnya agar siswa terlibat aktif dalam membangun pemahamannya dan merasakan kebermanfaatan pembelajaran. Hal ini tentunya diperlukan pengembangan diri agar guru dapat terus melakukan inovasi, kreasi yang sesuai dengan perkembangan zaman

Artikel Model Pembelajaran Teman Sejawat (peer tutoring)

1 Nov

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMAN SEJAWAT (PEER TUTORING) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

Ade Soraya Lenggogeni

Email: adesoraya@gmail.com HP: 081277820124

November:2019

Abstract: Application of Learning Model peers (peer tutoring) in an effort to improve mathematics learning outcomes in elementary school. This article is useful to know how the application of peer learning model (peer tutoring), so as to improve mathematics learning outcomes in elementary school. Learning model peers (peer tutoring) is one of the patterns of learning where a person or persons appointed clever student teachers to provide learning support for students who are less intelligent.
Keywords: Peer Tutoring, Mathematics Learning Outcomes                                                                                 
Abstrak: Penerapan Model Pembelajaran teman sejawat (peer tutoring) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika di sekolah dasar. Artikel ini berguna untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran teman sejawat (peer tutoring), sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika di sekolah dasar. Model pembelajaran teman sejawat (peer tutoring) adalah salah satu pola pembelajaran dimana seseorang atau beberapa orang siswa pandai ditunjuk guru untuk memberikan bantuan belajar bagi siswa yang kurang pandai.
Kata kunci: Tutor Sebaya, Hasil Belajar Matematika

PENDAHULUAN

Matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu- ilmu yang lain (Antonius Cahya Prihandoko, 2006). Oleh karena itu penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan konsep-  konsep matematika harus dipahami dengan betul dan benar sejak dini.

Baca lebih lanjut

KUKERTA FAMILY

4 Okt

kukertaku punya buanyak sekali cerita.

oh iya kukerta itu = kuliah kerja nyata. Yang katanya adalah implementasi dari tri dharma perguruan tinggi yang ketiga yaitu pengabdian pada masyarakat. Dan lama masa pengabdiannya itu 60 hari.

beberapa minggu sebelum pengumuman anggota kelompok kukerta, aku selalu berdoa supaya dipertemukan dengan teman2 baru yang baik (gak bohong, ciuss dah). Dan Alhamdulillah doaku terkabul, aku dipertemukan dengan teman2 yang luar biasa baik. Kami semua memang  punya sifat dan sikap yang berbeda2, tapi justru perbedaan2 itu yang membuat kami jadi kompak. Satu sama lain ada untuk saling melengkapi 😀

Dan ini dia, teman2 kukertaku yang luar biasa Baca lebih lanjut

Be Positive ^.^

21 Jul

Takut sebenarnya saat mendengar seeseorang menceritakan tentang kejelekan orang lain, takut kalau nanti Allah juga membuka aib kita. Karna sesungguhnya engkau dipandang baik bukan karena kau benar- benar baik, tapi karena Allah menutup aib mu.

 

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?

 

Selalu berusaha menjadi yang terbaik walaupun salah dan khilaf selalu membayangi, dan tetap istiqomah. Semoga kita semua selalu berada di dalam lindungannya. Aamiin 😀

 

#Be Positive

RPP IPA kelas V semester 2

9 Mei

rpp ini merupakan tugas PPL 1 (Program Pengalaman Lapangan), kalo dianologikan, rpp buat seorang guru itu ibarat senjata kalo lagi perang. kalo perang gak bawak senjaata, ntar kita malah  mati di tembak lawan.

kalo ngajar gak buat rpp, mau ngapain ? ? ? ?

nah, mau nyombong dikit ni, rpp yang bakalan aku share ini dapat nilai 90 dari dosen pengampunya ( prok prok prok, hahaha)
silahkan dilihat dan diadikan referensi ya.

ni dia:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Baca lebih lanjut

“PEMBELAJARAN SASTRA DI SD”

19 Apr

BAB I

PENDAHULUAN

  1.    Latar Belakang

Apresiasi bukanlah pengetahuan sastra yang harus dihafalkan, melainkan bentuk aktivitas jiwa. Artinya, dalam mengapresiasi, siswa tidak sekedar mengambil informasi yang berkaitan dengan isi atau mencari beberapa simpulan logis. Melalui apresiasi sastra idealnya siswa dapat mengindra atau merasakan kehadiran pelaku, peristiwa, suasana, dan gambaran obyek secara imajinatif. Lebih dari itu, menurut apresiasi harus mencakup tanggapan emosional pada isi cerita, tanggapan pada pelaku atau peristiwa, dan perasaan siswa dalam merasakan/ menikmati gaya bahasa pengarang cerita.

Dalam dunia pendidikan kajian sastra mampu memberikan sumbangsih yang cukup besar dalam pola kebudayaan, sejarah, sosial dan dalam sastra itu sendiri, sebab  Sastra mampu menjawab terhadap apa yang pernah ada di muka bumi,  karena sastra berasal dari hasil pengamatan tentang apa yang terjadi disekelilingnya sebagai opini yang mesti di ungkapkan serta hasil dari akibat pengalaman bathin. Sastra adalah hasil dari olah pikir rasa dan karsa manusia sehingga sastra mengandung nilai estetika yang tinggi.

Baca lebih lanjut

CHAPTER REPORT

19 Apr

IDENTITAS BUKU

 

Judul Buku                  : Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar

Penulis                         : Drs. Usman Samatowa, M.Pd

Penerbit                       : Departemen Pendidikan Nasional

Tahun Terbit                : 2006

BAB                            : IV

Materi                          : Keterampilan Proses

Halaman                      : 137- 148

 

PENDAHULUAN

 

Dalam proses pembelajaran, sering ditemukan beberapa masalah. Contohnya, ada siswa meskipun mendapat nilai yang tinggi dalam beberapa mata pelajaran di sekolah tetapi dia tidak mampu mennerapkan apa yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Para siswa memperoleh banyak pengetahuan, namun pengetahuan itu diterima sebagai informasi saja. Sementara siswa kurang mempunyai inisiatif dan tidak dibiasakan atau dilatih untuk mendapatkan pengetahuan melalui usaha dan pengalaman siswa itu sendiri. Peran siswa lebih banyak hanya menerima informasi dari guru yang kemudian dihapalkan untuk ujian atau mendapatkan nilai. Sedangkan guru sebagai orang yang menggerakkan terlaksanya proses belajar mengajar tidak menggunakan strategi atau pendekatan yang merangsang keaktifan siswa.

Baca lebih lanjut

PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

19 Apr

Ade Soraya Lenggogeni

Email: Adesoraya25@yahoo.co.id HP: 081277820124

Abstract: Learning peer tutors in an effort to improve mathematics learning outcomes in elementary school. This article is useful to know how the implementation of peer tutoring learning, so as to improve mathemathics learning outcomes. Learning peer tutor is a person or persons designated clever student teachers to provide learning support for students who are less intelligent.
Keywords: Peer Tutoring, MathematicsLearning Outcomes

                                                                                 

Abstrak: Pembelajaran tutor sebaya sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika di sekolah dasar. Artikel ini berguna untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran tutor sebaya, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Pembelajaran tutor sebaya adalah seseorang atau beberapa orang siswa pandai yang ditunjuk guru untuk memberikan bantuan belajar bagi siswa yang kurang pandai.

 

Kata kunci: Tutor Sebaya, Hasil Belajar Matematika

 

Baca lebih lanjut

Keterampilan Memberikan Penguatan dan Keterampilan Mengadakan Variasi

19 Apr
  1. Keterampilan Memberi Penguatan

Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Secara psikologis setiap orang mengharapkan adanya penghargaan terhadap suatu usaha bahwa hasil yang telah dilakukannya. Melalui penghargaan yang diperolehnya, seseorang akan merasakan bahwa hasil perbuatannya tersebut dihargai dan oleh karenanya akan menjadi pemacu untuk berusaha meningkatkan prestasi atau berbuat yang terbaik dalam hidupnya

  1. Tujuan memberi penguatan dalam pembelajaran

Seorang guru harus mengetahui tujuan memberi penguatan supaya dalam pelaksanannya guru tidak sekedar memberikan penguatan saja, akan tetapi mengetahui benar tujuan yang harus dicapai. Secara garis besar pemberina penguatan sebagai respon positif bertujuan untuk mempertahankan serta meningkatkan perbuatan positif yang siswa lakukan dalam kegiatan belajarnya sehingga siswa akan termotivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah dicapainya.

Baca lebih lanjut

Pendekatan Scientific

19 Apr
  1. Pendahuluan

Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah pada guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta di arahkan untuk mendorong pesert didik dalam mencari tahu dari dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu.

Menurut Prof. Sudarwan, pendekatan scientific bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai- nilai, prinsip- prinsip, atau kriteria ilmiah.

Dalam proses pembelajaran guru hendaknya menekankan pada pentingnya kolaborasi dan kerjasama diantara peserta didik dalam menyelesaikan setiap permasalahan dalam pembelajaran. Guru sedapat mungkin menciptakan pembelajaran yang tidak hanya mengacu pada standar proses yang memuat eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, tapi juga mengedepankan kondisi peserta didik yang berprilaku ilmiah dengan bersama- sama diajak mengamati, menanya, menalar, merumuskan, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sehingga peserta didik akan dapat dengan benar menguasai materi yang dipelajari dengan baik.

 

  1. Cara Melatih Pendekatan Scientific

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah yang meliputi:

  1. Mengamati Baca lebih lanjut